Peran masyarakat dalam perlindungan perairan di Indonesia sangatlah penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang ada. Menurut Direktur Eksekutif Walhi, Nur Hidayati, “Masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama perairan, karena merekalah yang paling merasakan dampak langsung dari kerusakan lingkungan tersebut.”
Salah satu contoh peran masyarakat dalam perlindungan perairan di Indonesia adalah melalui pengelolaan sampah. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 40% sampah yang masuk ke perairan berasal dari aktivitas manusia di darat. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah sangat diperlukan untuk mencegah pencemaran perairan.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peran dalam menjaga keberagaman hayati di perairan. Menurut Dr. Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki pengetahuan lokal yang sangat berharga dalam menjaga keberagaman hayati perairan, seperti terumbu karang dan biota laut lainnya.”
Namun, tantangan dalam melibatkan masyarakat dalam perlindungan perairan juga tidak sedikit. Menurut Dr. Bambang Supriyanto, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam seringkali terkendala oleh minimnya pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.” Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai peran masyarakat dalam perlindungan perairan perlu terus ditingkatkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran masyarakat dalam perlindungan perairan di Indonesia sangatlah vital. Melalui partisipasi aktif dan pemahaman yang mendalam, masyarakat dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Rasio Ridho Sani, M.Sc., “Perlindungan perairan bukanlah tanggung jawab satu pihak, namun tanggung jawab bersama untuk menjaga warisan alam kita.”