Peran diplomasi maritim dalam meningkatkan kerjasama internasional di kawasan Asia Tenggara sangatlah penting untuk memperkuat hubungan antar negara di wilayah tersebut. Diplomasi maritim merupakan upaya untuk memperkuat kerjasama antar negara dalam pengelolaan sumber daya laut, penanggulangan permasalahan maritim, serta membangun kepercayaan dan keamanan di perairan Asia Tenggara.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, diplomasi maritim dapat menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan kerjasama internasional di kawasan Asia Tenggara. Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama antar negara dalam mengatasi tantangan maritim seperti illegal fishing, piracy, dan perubahan iklim yang dapat mengancam keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Diplomasi maritim juga penting dalam memperkuat kerjasama ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Menurut Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Febrian A. Ruddyard, kerjasama maritim antar negara dapat membuka peluang baru dalam pemanfaatan sumber daya laut dan pengembangan ekonomi kelautan di wilayah tersebut.
Selain itu, diplomasi maritim juga dapat memperkuat hubungan politik antar negara di kawasan Asia Tenggara. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kerjasama maritim antar negara dapat menjadi landasan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dan menjaga perdamaian di wilayah tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kerjasama internasional di kawasan Asia Tenggara, Indonesia telah aktif berperan dalam mempromosikan diplomasi maritim. Melalui kebijakan-kebijakan yang proaktif dan kerjasama yang erat dengan negara-negara lain, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerjasama maritim di kawasan Asia Tenggara demi terwujudnya keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bersama.
Dengan demikian, peran diplomasi maritim dalam meningkatkan kerjasama internasional di kawasan Asia Tenggara sangatlah penting dan harus terus ditingkatkan agar wilayah tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi negara-negara di dalamnya.